Bacillus Anthracis : Berkemanpuan Menular dengan Sifat Zootonik

Standar
anthrax

nah ini ilustrasi penyebaran anthrax 😦

      Sebelumnya kalian tentu sudah mengetahui bahwa disekitar kita disekitar kita sangat banyak bakteri. Mungkin bisa di ibartakan bahwa kita hidup di tengah-tengah lautan bakteri . si mahluk kecil itu tek terlihat oleh mata telanjang. Maka untuk melihatnya kita perlu yang namanya mikroskop. Dengan begitu kita akan melihat berapa banyaknya bakteri yang ada pada setiap benda dan tempat bahkan jutaan (sungguh menakjubkan bukan? ). Diantara bakteri-bakteri tersebut ada yang menguntungkan adapula yang merugikan. Nah, sini saya akan sedikit menjelaskan mengenai salah satu bakteri merugikan yaitu “Bacillus Anthracis”. Bakteri Bacillus Anthracis ini merupakan bakteri penyebab penyakit anthrax. Beberapa alasan yang mendasari penyakit anthrax menjadi penting dan strategis karena: kemampuan menular yang tersifat zoonotik. Penyakit anthrax mulai menyerang Indonesia sejak tahun 1884 pada hewan ternak Teluk betung. Penyakit ini terbawa bersama sapi perah import ke Indonesia, panyakit ini mulanya berasal dari India. Penyakit anthrax biasanya menyerang hewan ternak maupun manusia yang kontak dengan hewan yang sudah terinfeksi (https://books.google.co.id/books?id=YeYAR)..

Hmmm kalian pasti ingin mengetahui apa ciri morfologi dari Bacillus Anthracis ? …

Pewarnan gram bakteri bacillus anthracis sumber : en.wikipedia.org

Pewarnan gram bakteri bacillus anthracis        sumber : en.wikipedia.org

       Bakteri ini berbentuk batang lurus, berukuran 1,6 μm, bakteri gram positif dan bakteri aerob, bersifat pathogen, tidak tahan terhadap suhu tinggi, mempunyai kemampuan membentuk spora, tidak mempunyai alat gerak (motil), berkapsul dan tahan asam,dinding sel bakteri merupakan polisakarida somatik yang terdiri dari N-asetilglukosamin dan D-galaktosa (http://materi-biologi.net/bentuk-bentuk-bakteri#.VXLhO7Wb6T0). Lalu dimana tempat ditemukannya bakteri Bacillus Anthracis ? Penyakit ini dijumpai di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan didaerah tropis. Oleh karena itu hati-hati ya teman-teman J kita yang berada di daerah tropis harus selalu mewaspadai penyakit anthrax ini. Antrhax merupakan penyakit zoonis yang menyerang sapi, domba, kuda, dan lain-lain bahkan dapat menyerang manusia (Subronto, 2003).

Ekologi dari si kecil yang berbahaya ini adalah …

Menurut salah satu kutian dri Lily Natalia yaitu pada hewan, yang menjadi tempat masuknya kuman adalah mulut dan saluran cerna. Adapun pada manusia, masuknya spora lewat kulit yang luka (antraks kulit), membran mukosa (antraks gastrointestinal), atau lewat inhalasi ke paru-paru (antraks pernafasan). Spora tumbuh pada jaringan tempat masuknya mengakibatkan edema melalui saluran getah bening ke dalam aliran darah, kemudian menuju ke jaringan, terjadilah sepsis yang dapat berakibat kematian. Pada antraks inhalasi, spora Bacillus anthracis dari debu wol, rambut atau kulit terhirup, terfagosit di paru-paru, kemudian menuju ke limfe mediastinum dimana terjadi germinasi, diikuti dengan produksi toksin dan menimbulkan mediastinum haemorrhagic dan sepsis yang berakibat fatal (Lily. JITV 13(2): 140-149).

Bagaimana peran dari bakteri tersebut ?

seperti yang telah dijelaskan bahwa bakteri Bacillus Anthracis tersebut amat sangat berbahaya dan merugikan (nauzubillahiminzalik) . menurut bapak Subronto, Bacillus Anthracis bersifat Patogenesis, kebanyakan infeksi terjadi melalui selaput lendir dan selanjutnya kuman akan memasuki cairan limpa dan kemudian berakhir di dalam darah. Infeksi dapat terjadi melalui kulit dan alat pernafasan, tetapi kejadian yang paling sering adalah melalui saluran pencernaan. Spora termakan, kemudian mengalami germinasi dan menjadi bentuk vegetative dalam mukosa kerongkongan ataupun saluran pencernaan (Subroto, 2003).

Lalu bagaimana sih agar kita terhidar dari si dia “Bacillus Anthracis”?…

Kutipan dari jurnal Widyatama yang berjudul “Vaksinasi Anthrax di Indonesia”: Bangkai hewan yang diduga menderita Anhrax harus dibakar atau dikubur. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan vaksinasi serum Anthrax terhadap sapi yang sehat. Vaksinasi dengan vaksin spora (Max Sterne) dengan dosis 1 cc, dilakukan setiap selang 6 bulan sekali atau dapat juga dengan serum antianthrax dengan dosis 50-100 cc per ekor sapi. Adapun menurut sumber web makanan sehat cara penanggulangan penyakit inin yaitu pisahkan ternak yang sakit dengan yang sehat, pengobatan dengan serum dan atau kombinasi antibiotic (penicillium, Streptomycin, Oxitetracyclin, Chloraphenol) atau terapi (Sulametazine, Sulafanilamide, Sulafapyridin dan lain-lain), setelah penderita sembuh dapat divaksinasi, bagi ternak yang sudah mati harus di bakar, diberi desinfektan kemudian dikubur (sedangkan bangkai yang sudah terlanjur dikubur, tanah dibuka kembali , tanah diberi desinfektan dan kapur, serta bangkai di bakar, kemudian di kubur kembali), dan susu yang berasal dari hewan yang terjangkit harus di musnahkan, di buang dengan campuran larutan formalin. Nah, bagi kita yag tidak terkena peyakit anthrax, ada nih cara pencegahannya yaitu semua ternak (sapi, kerbau, kambing, domba, babi, an kuda) harus divaksin secara teratur, jagalah kebersihan kandang dengan selalu membersihkan kotoran san desinfektasi, serta upaya penghapusan hama penyakit, beri makana cukup dan brgizi, daaaaan bagi ternak yang besar (kerbau dan sapi) jangan terlalu dipaksaksakan bekerja berat. Keletihan dan kurang makan akan menyebabkan mudahnya terjangkit wabah anthrax loh.

(http://www.makanansehat.web.id/2012/10/bagaimana.mencegah.penyakit.antraks.pada.hewan.manusia..html).

Hmmm ini nih peranan masyarakat lingkunganpada anthrax…

Peranan dalam lingkungan terutama dalam masyarakat adalah Peternak mengawasi kondisi kesehatan hewannya. Di daerah endemic, ternak perlu di vaksinasi secara rutin, masyarakat melaporkan kepada petugas dari Dinas Peternakan atau dinas yang memiliki fungsi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) jika mengetahui ada hewan penderita antraks dan pemotongan hewan di luar RPH, terutama jika diketahui adanya penyembelihan hewan sakit atau demam tinggi, pembentukan kadar masyarakat untuk membina pengawasan penyembelihan hewan.

Okee teman-teman hanya sedikit yang bisa saya informasikan mengenai sikecil pembawa penyakit anthrax “Bacillus Anthraci” semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih atas kunjungan dan perhatiannya . wassalam 🙂

Referensi :

Kalamas AG. 2004. Anthrax. Anesthesiology Clinics of North America. 22 : 533-540.

Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mamalia). Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.

http://www.makanansehat.web.id/2012/10/bagaimana.mencegah.penyakit.antraks.pada.hewan.manusia..html

Diakses pada tanggal 6 Juni 2015 pada pukul 08:56 wib

Widyatama. Vaksinasi Anthrax di Indonesia. http://ejurnal.veteranbantara.ac.id/index.php/widyatama/article/view/34 .

Diakses pada tanggal 6 Juni 2015 pukul 09.00 wib

Wijaya Jati. Biologi Interakif IPA (halaman 41). https://books.google.co.id/books?id=YeYAR_CL8aYC&pg=PA41&lpg=PA41&dq=biologi+bacillus+anthracis&source=bl&ots=a3bXwLhexS&sig=2gqnv-VJ-gpwd0vRWoMKNBdQrvM&hl=id&sa=X&ei=9NlyVfHWMI-9uASE1IOgDg&redir_esc=y#v=onepage&q=biologi%20bacillus%20anthracis&f=false .

Diakses pada tanggal 6 Juni 2015 pukul 09:22 wib

Satu tanggapan »

  1. super sekali artikel kakak aulia, sangat menambah pengetahuan, tapi saya ingin bertanya mengenai bagaimana ciri-ciri hewan yang terkena penyakit anthrax? Dan bagaimana jika manusia itu mengkonsumsi daging dari hewan yang terkena penyakit tsb? Kata-kata Zootonik itu bisa di perjelas lagi mengenai maksudnya? Dijudul tertulis zootonik tapi pada artikel tertulis zoonotik, yang benar yang mana kak aulia? Terimakasih

    Suka

    • terimakasih saudari chusna , baik untuk pertanyaan pertama yaitu mengenai ciri-ciri dari hewan yang terkena anthrak yaitu :
      -Pada hewan yang masih hidup dan terkena Anthrax, menurut drh. Sri Dadi Wiryosuhanto, DVM, kita pun bisa mendeteksinya secara kasar, yaitu dengan memeriksa suhu badannya. “Jika suhunya tinggi, kemungkinan si hewan terkena Anthrax,” jelas Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) ini. Ciri lain: napasnya lebih cepat dari biasanya, terjadi pembengkakan di beberapa tempat terutama di bagian selangkangan kaki depan dan belakang, dan perut bagian kiri lebih besar ketimbang yang kanan.
      -hewan yang mati karena Anthrax dengan ciri-ciri keluar darah dari setiap lubang kumlah (mulut, hidung, telinga, kemaluan, dan dubur) harus segara dikubur dan dibakar supaya bakteri Anthraxnya dapat terbunuh. Selain itu, semua benda atau tumbuhan yang pernah bersentuhan dengan hewan tersebut harus ikut dibakar juga. Jangan lupa, segera melapor ke dinas kesehatan setempat. sumber :http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Jangan-Takut-Terhadap-Anthrax/

      Suka

    • uterimakasih saudari chusna , semoga artikel ini dapat bermanfaat yaah 🙂 untuk pertanyaan pertama yaitu ciri-ciri hewan yang terkena penyakit anthrax :
      – keluarnya darah dari lubang-lubang tubuh
      – jalannya sempoyongan,
      – warna darah merah kehitaman,
      -limpa besar, dan
      – warna daging gelap. Anthrax dapat menyerang lewat pernapasan, kulit dan pencernaan (secara oral). sumber :http://bulaksumur.tripod.com/maret/edisi27/data_antrax.htm

      untuk pertanyaan kedua : bagaimana jika manusia itu mengkonsumsi daging dari hewan yang terkena penyakit tsb ?
      jika manusia memakan/ mengkonsumsi Orang yang mengkonsumsi daging yang sudah terkontaminasi oleh spora otomatis saluran pencernaannya terserang Anthrax. Gejalanya adalah merasa mual, demam yang diikuti oleh sakit perut,dan diare. Kemungkinan kematian 25%-60%. Anthrax dapat menular lewat kulit, misalnya ketika spora/bakteri itu menempel pada kulit yang luka. Gejalanya antara lain, gatal-gatal yang berkembang menjadi bisul. Bila hal ini tidak ditangani secara serius akan menyebabkan kematian, karena dapat menyerang saluran getah bening dan darah manusia yang terinfeksi. sumber : http://bulaksumur.tripod.com/maret/edisi27/data_antrax.htm

      untuk pertanyaan ketiga :
      maaf sekali atas kesalah dalam pengetikan pada judulnya. benar bahwasanya kata yang tepat itu zoonotik –> penyakit-penyakit hewan dapat ditularkan ke manusia.
      mungkin itu di karenakan saya salah dalam mengetik huruf (antara t dan n , malah n yang duluan) terimakasih atas ketelitian soudari chusna 🙂

      dan yang benar adalah Zoonotik 🙂

      Suka

  2. Selamat Pagii 🙂
    Dalam artikel anda dijelaskan bahwa penyakit anthraks ini dapat menyerang hewan ternak bahkan manusia. Nah, pertanyaan saya bagaimana gejala yang ditimbulkan apabila hewan ternak/manusia terinfeksi bakteri Bacillus Anthracis ? terimakasih

    Suka

    • Selamat Pagiii 🙂
      Maaf saudari Ratih, menganggu, dikarenakan pertanyaan saya diatas sama dengan pertanyaan sdri Chusan, maka saya mengajukan pertanyaan pengganti 🙂

      Pada paragraf ketiga dari artikel anda dapat saya simpulkan bahwa, penyakit antraks ada beberapa jenis, yaitu antraks kulit, antraks gastrointestinal, dan antraks pernafasan. Benar begitu bukan ? Apakah ketiga jenis antraks tersebut terjadi secara bertahap atau terjadi secaraterpisah ? Terimakasih

      Suka

      • disini saya akan mencoba membantu menjawab pertanyaan dari sdri nila,
        Gejala penyakit ini akan timbul sesuai dengan jenis anthrax yang dideritanya.

        – Pada Cutaneous anthrax, gejalanya berupa munculnya benjolan yang pada awalnya kecil dan lama kelamaan akan membesar. Benjolan ini bisa terasa amat gatal dan memerlukan masa inkubasi di dalam tubuh sekitar 5 atau 7 hari. Setelah itu, benjolan ini akan terisi oleh cairan dengan diameter 1 hingga 3 cm. Lama kelamaan, benjolan ini akan membentuk luka lecet di bagiaj pinggiran dnegan warna merah dan pada hari ke 7 atau 10 akan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala dan demam.

        – Pada inhalation anthrax, gejala akan muncul pada hari pertama sampai hari ke tujuh, akan tetapi akan menghilang setelah 60 hari. Gejala yang biasanya terjadi pada jenis anthrax ini adalah flu, sakit tenggorokan, demam, dan rasa sakit pada bagian otot. Untuk inhalation anthrax yang tidak biasa atau berbahaya, gejalanya bisa ditambah dengan sesak nafas dan demam tinggi. Kematian bisa terjadi dalam 1 atau 2 hari setelah gejala berkembang.

        – Pada gastrointestinal anthrax, gejalanya akan terjadi pada hari pertama hingga hari ke enam dan biasanya gejalanya berupa kerusakan lambung, borok lidah dan tonsil, sakit tenggorokan, hilang selera makan, muntah, dan demam.

        – Untuk oropharygeal anthrax, gejala yang terjadi biasanya berupa demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, sakit tenggorokan, susah menelan, sakit lambung dan sakit lidah.

        sumber : http://blogkesehatan.net/teror-virus-anthrax-yang-menjadi-senjata-biologis/

        Suka

      • sama sepeti yang telah luthfi paparkan bahwa berdasarkan sumber yang sama dapatkan juga seperti itu . berdasarkan sumber yang saya baca jug sama seperti jawaban luthi adz
        Adapun pada manusia, masuknya spora lewat kulit yang luka (antraks kulit), membran mukosa (antraks gastrointestinal), atau lewat inhalasi ke paru-paru (antraks pernafasan). Spora tumbuh pada jaringan tempat masuknya mengakibatkan edema gelatinosa dan kongesti. Basil menyebar melalui saluran getah bening ke dalam aliran darah, kemudian menuju ke jaringan, terjadilah sepsis yang dapat berakibat kematian. untuk lebih lengkapnya bisa di lihat di (sumber : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:umCPQ-mVae0J:https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/bacillus-anthricus4.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk)
        terimakasih nila 🙂

        Suka

  3. super sekali artikel kakak mengenai antraxs ini…. bahaya yang di timbulkan perlu di perhatikan dengan baik agar tidak sampai tertular ke manusia… saya setuju dengan pernyataan anda yaitu bagi ternak yang sudah mati harus di bakar, diberi desinfektan kemudian dikubur (sedangkan bangkai yang sudah terlanjur dikubur, tanah dibuka kembali , tanah diberi desinfektan dan kapur, serta bangkai di bakar, kemudian di kubur kembali), dan susu yang berasal dari hewan yang terjangkit harus di musnahkan. karena bakteri ini tidak mudah mati hanya dengan dikubur saja. bahkan awal mula penyakit TBC di temukan berasal dari hewan yang sudah mati dan terdapat penyakit antraks yang masih aktif di dalam tubuhnya.

    Suka

  4. Assalamualaikum.
    beradasarkan artikel diatas, bahwa Bacillus anthracis ini menyebabkan penyakit anthrax yang merugikan sekali. adakah peran positif bakteri tersebut dalam kehidupan?

    dan sedikit ingin menambahkan, berdasarkan jurnal yang saya baca pada http://oaji.net/article//2015/1610-1424404220.pdf mengenai Inaktifasi Bacillus anthracis dengan Iradiasi Sinar Gamma.
    Penggunan Bacillus anthracis sebagai senjata biologis telah meningkatkan kewaspadaan terhadap perlunya metode yang sudah divalidasi untuk inaktifasi spora B. anthracis. Radiasi ionisasi mampu menyebabkan berbagai perubahan kimia dan efek biologis pada bakteria, yang dapat disebabkan karena interaksi langsung dengan komponen penting sel dan interaksi tidak langsung pada bakteria dengan adanya bahan molekuler yang terbentuk sebagai akibat radiolysis dari molekul lainnya di dalam sel bakteri. Dalam penelitian ini, ditentukan dosis iradiasi gamma untuk melakukan inaktifasi terhadap spora B. anthracis dan pengaruh biologisnya terhadap karakter bakteri tersebut. Iradiasi sinar gamma dilakukan pada irradiator IRKA pada Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta. Cobalt-60 digunakan sebagai sumber radiasi ionisasi (kapasitas sumber 134,044 Kci). Kultur kering beku B. anthracis dalam ampul gelas diradiasi dengan menggunakan berbagai dosis ( 30, 20 dan 10 KGy). Viabilitas, sifat biokimiawi, dan karakter ensim protease B. anthracis dievaluasi sebelum dan sesudah radiasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa radiasi ionisasi mampu menginaktifasi atau membunuh B. anthracis, sesuai dengan dosis tertentu yang diabsorbsi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa radiasi inonisasi mampu menginaktifasi atau membunuh 11,05 x 108 cfu B. anthracis sebesar 95,37%, 99,58% dan 99,99% pada masing-masing dosis10, 20 dan 30 kGy. Spora bakteria kelihatannya kurang peka terhadap iradiasi dibanding sel vegetatif, karena strukturnya. Iradiasi pada 30 kGy mampu mengubah sifat biokimiawi B.anthracis. Bakteri yang bertahan dari iradiasi tidak mampu mendegradasi methyl -D-glucopyranoside dan arbutine. Aktifitas protease B. anthracis mendegradasi gelatin, hemoglobin dan imunoglobulin G sapi tidak dipengaruhi oleh iradiasi. Dapat disimpulkan bahwa iradiasi sinar gama pada 30kGy dapat menginaktifasi spora B. anthracis tanpa menimbulkan perubahan pada aktifitas proteasenya.

    Klik untuk mengakses 1610-1424404220.pdf

    Suka

    • wa’alaikumsalam
      nah berdasarkan penulusuran, melalui jurnal ataupun artikel dengan bantuan mbah google sampai saat ini saya belum menemukan adanya peran positif dari bakteri B. anthracis ini soudari nurul 🙂
      Terimakasih atas informasi barunya jadi menambah pengetahuan bahwa radiasi sinar gamma dapat menginaktifkan bakteri ini . terimakasih nurul 🙂

      Suka

  5. Wah artikel yang luar biasa saudari ratih. Di atas disebutkan bahwa “Menurut salah satu kutian dri Lily Natalia yaitu pada hewan, yang menjadi tempat masuknya kuman adalah mulut dan saluran cerna. Adapun pada manusia, masuknya spora lewat kulit yang luka (antraks kulit), membran mukosa (antraks gastrointestinal), atau lewat inhalasi ke paru-paru (antraks pernafasan).”
    Salah satu masuknya kuman yaitu melalui mulut, yang ingin saya tanyakan apakah dengan menggunakan masker sudah cukup aman untuk terhindar dari bakteri tersebut?

    Disukai oleh 1 orang

    • waah soudara syahrul penasaran sekali dengan jawabannya, hehe sepertinya penggunaan masker cukup baik untuk menghindari baktri B. anthracis ini, karena sesuai dengan penjelasan bahwa bakteri ini dapat masuk melalui mulut . semoga terjawab pertanyaan soudara syahrul ya :).

      Suka

  6. selamat pagi kaka Ratih 🙂 setelah membaca artiel Anda, ada hal yang membuat saya penasaran mengenai habitat bakteri tersebut yang lebih spesifik, karena Anda hanya menyebutkan bahwa bakteri tersebut biasanya hidup di daerah tropis, apakah habitatnya di udara, di tanah atau yang lainnya? lalu, adakah perbedaan yang signifikan dari ketiga jenis anthrax yang telah Anda sebutkan diatas? mohon penjelasannya kaka Ratih 🙂 terima kasih.

    Suka

    • selamat siang lae hehe baik untuk pertanyaan penasaran soudari lae mengenai habitat nya bakteri ini Bakteria ini umumnya terdapat di tanah dalam bentuk spora . nah mengenai pertanyaan kedua , “perbedaan yang signifikan dari ketiga jenis anthrax yang telah Anda sebutkan diatas” yaitu :
      Anthrax Kulit
      􀀹 Biasanya terjadi pada permukaan lengan atau tangan sering diikuti pada wajah dan leher.
      􀀹 Papul pruritik timbul 1-7 hari setelah masuknya organisme atau spora lewat luka. Pada awalnya menyerupai gigitan serangga. Papul dengan cepat berkembang menjadi vesikel, kemudian pastul, dan akhirnya menjadi ulkus nekrotik. Khas lesi berdiameter 1-3 cm dan memiliki eschar hitam di tengah.
      􀀹 Kemudian timbul edema, limfangitis, limfadenopati dan gejala sistemik.
      􀀹 Setelah 7-10 hari, eschar berkembang penuh, menjadi kering, lusen dan terpecah-pecah.

      • Anthrax Saluran Pencernaan
      o Gejala awal rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan dan suhu tubuh meningkat
      o Konstipasi diikuti diarhe akut berdarah
      o Hematemesis
      o Toxemia
      o Shock dan meninggal biasanya kurang dari 2 hari.

      • Anthrax Saluran Pernapasan
      o sangat jarang terjadi biasanya akibat dari perluasan antraks tipe kulit atau karena menghirup udara yang mengandung spora antraks
      o gejala awal ringan dan spesifik
      o dimulai dengan lemah, lesu, subfebril, batuk non produktif (seperti tanda-tanda bronchitis)
      o kemudian mendadak dispnoe, sianosis, stridor dan gangguan respirasi berat
      o shock, meninggal biasanya dalam waktu 24 jam
      sumber lansiran : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:umCPQ-mVae0J:https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/bacillus-anthricus4.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk

      Suka

  7. Selamat pagi dini hari kaka ratihh, artikel yag sangat baikkk dan informatif nih dari kaka ratihhh:)
    ada sedikit yg nabil ingin tanyakan mengenai habitat dari bakteri ini, kalimat pada artikel ini “Lalu dimana tempat ditemukannya bakteri Bacillus Anthracis ? Penyakit ini dijumpai di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan didaerah tropis. Oleh karena itu hati-hati ya teman-teman Jika kita yang berada di daerah tropis harus selalu mewaspadai penyakit anthrax ini. ” sering di temukan di daerah tropis?? nah bakterinya itu lebih tepatnya biasa berada dimana sih? di tanah? lumpur-lumpur? atau pada hewan? mohon dijelaskan kembali ya kaka ratih, terimakasih:)

    Suka

    • selamat siang soudara nabila , mohon maaf atas keterlambatan merespon pertanyaan nabil hehe. jadi untuk tempat hidup / habitat bakteri B. anthracisi umumnya terdapat di tanah dalam bentuk spora, nah penyakit zoonis yang menyerang sapi, domba, kuda, dan lain-lain bahkan dapat menyerang manusia. semoga terjawab petanyaan dari soudari nabila yaah 🙂

      Suka

  8. “Selamat pagi” saudari auliya, saya ingin sedikit menambahkan. Binatang liar dan ternak seperti domba, kambing, kijang, dan rusa bisa menjadi terinfeksi ketika mereka minghirup atau menelan air atau makanan yang terkontaminasi spora bakteri tersebut ditanah atau di air. Ketika manusia terkena spora bakteri tersebut, maka bakteri tersebut akan aktif dan akan memperbanyak diri menghasilkan racun. Antraks sering dijumpai didaerah pertanian dari Amerika tengah, Amerika selatan, Afrika sub-sahara, Afrika tengah, Asia barat daya, selatan, Eropa timur, dan Karibia. Untuk lebih jelasnya, silahkan menuju ke :
    http://www.cdc.gov/anthrax/basics/

    sebetulnya saya sudah memberi komentar semalam, tapi mau bagaimana lagi, saya harus mengirim ulang kali ini, karena saya rasa saya lupa tekan tombol “kirim komentar”.

    Suka

  9. Artikel ini sangat menarik sekali, disini saya hanya ingin sedikit mengenai cara pencegahan dari penyakit antharax ini, ” Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan antraks adalah sebagai berikut:
    1. penyembelihan hewan hanya dilakukan di rumah potong, diluar tempat itu harus ada izin dinas peternakan setempat.
    2. hewan yang dicurigai sakit antraks tidak boleh disembelih.
    3. daging hewan yang dicurigai sakit antraks tidak boleh dikonsumsi.
    4. tidak boleh sembarangan memandikan orang yang meninggal karena sakit antraks.
    5. dilarang memproduksi barang yang berasal dari kulit, tanduk, bulu, atau tulang hewan yang sakit atau mati karena antraks.
    6. melapor ke puskesmas atau dinas peternakan setempat apabila menemukan ada hewan yang diduga menderita antraks.
    7. melakukan vaksinasi antraks pada hewan ternak.http://sanirachman.blogspot.com/2009/09/bacillus-anthracis-penyebab-anthrax.html

    Suka

  10. waahh Bacillus Anthracis ini sangat menarik, selama ini yang aku tahu hanya sebatas membahayakan, namun pada artikel kk Ratih saya kurang dapet bahaya nya penyakit yang disebabkan Bacillus Anthracis ini, bisa kah kk jelaskan gejala, bagian apa yang spesifiknya diserang bakteri ini, dan apakah bersifat fatal/mematikan? Terimakasih kk ratih.

    Suka

    • sedikit menanggapi pertanyaan dari saudari athiyyah, bahwa Anthrax (antraks) adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Meskipun anthrax terutama mempengaruhi ternak dan hewan liar, manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang sakit. Biasanya, anthrax tidak menular dari orang ke orang, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, lesi kulit antraks dapat menular. Paling sering, bakteri anthrax masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit.
      Terdapat tiga jenis antrax, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda.
      Dalam kebanyakan kasus, gejala berkembang dalam waktu tujuh hari setelah terpapar oleh bakteri.
      Berikut adalah 3 jenis anthrax dan gejalanya:

      1. Anthrax kulit (cutaneous anthrax)
      Anthrax jenis ini masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit dan menjadi jenis paling umum dari anthrax. Anthrax kulit juga paling ringan dan dengan pengobatan yang tepat jarang berakibat fatal.
      Tanda dan gejala antrax kulit meliputi:

      – Kulit yang bengkak dan benjol serta gatal menyerupai gigitan serangga yang cepat berkembang menjadi sakit dengan pusat bengkak berwarna kehitaman

      – Pembengkakan pada kelenjar getah bening dekat area yang terkena

      2. Antrax gastrointestinal
      Anthrax jenis ini terjadi saat seseorang memakan daging tidak matang dari hewan yang terinfeksi.
      Tanda dan gejala anthrax gastrointestinal meliputi:

      – Mual
      – Muntah, yang sering disertai darah pada tahap lanjut penyakit
      – Kehilangan nafsu makan
      – Demam
      – Diare parah disertai darah pada tahap akhir penyakit
      – Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
      – Leher bengkak

      3. Anthrax Inhalasi (inhalation anthrax)

      Anthrax inhalasi terjadi ketika seseorang menghirup spora anthrax dan menjadi jenis yang paling mematikan.
      Tanda dan gejala awal antrax inhalasi meliputi:

      – Gejala seperti flu, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan dan nyeri otot yang dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari
      – Ketidaknyamanan pada dada
      Seiring penyakit semakin berkembang, gejala akan meliputi:
      – Demam tinggi
      – Kesulitan bernapas
      – Shock
      – Meningitis – peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang berpotensi mengancam nyawa

      selengkapnya dapat dibaca di http://www.amazine.co/25568/gejala-penyebab-jenis-faktor-resiko-anthrax/

      demikian saudari athiyyah, semoga membantu 🙂

      Suka

      • terimakasih saudari tyah 🙂 benar sekali bahwasanya bakteri anthrak ini sangat membahayakan dan dapat berakibat fatal dan berujung kematian . di dalam artikel juga telah di paparkan terdapat di paragraf 3 ” Adapun pada manusia, masuknya spora lewat kulit yang luka (antraks kulit), membran mukosa (antraks gastrointestinal), atau lewat inhalasi ke paru-paru (antraks pernafasan). Spora tumbuh pada jaringan tempat masuknya mengakibatkan edema melalui saluran getah bening ke dalam aliran darah, kemudian menuju ke jaringan, terjadilah sepsis yang dapat berakibat kematian”.
        semoga dapat terjawab pertanyaanya soudari tyah 🙂
        dan untuk gejalanya, berbeda-beda tergantung dari jenis penyakit anthrax yang dideritanya:
        1. Cutaneous anthrax. Gejalanya berupa benjolan yang awalnya
        2. Inhalational anthrax. Gejalanya pertama muncul di hri ke-1 sampai hari ke-7. Akan tetapi menghilang setelah 60 hari. Gejala yang terjadi pada inhalational anthrax biasa adalah berupa flu, sakit tenggorokan, demam, dan sakit otot. Adapun untuk inhalational anthrax yang tidak biasa (membahayakan), gejala bisa ditambah dengan sesak napas dan demam tinggi. Kematian bisa terjadi dalam 24-36 jam setelah gejala berkembang.
        3. Gastrointestinal anthrax. Gejala terjadi di hari ke-1 sampai ke-6 yang berupa kerusakan/borok lambung; borok lidah dan tonsil; sakit tenggorokan; hilang selera makan; muntah-muntah; dan demam. Gejala ini bisa ditambah dengan sakit bagian perut; muntah darah; dan berak darah. Dalam 2 hingga 4 hari; cairan akan mengisi rongga perut. Kematian akan terjadi di hari ke-2 sampai hari ke-5
        4. Oropharyngeal anthrax. Gejala yang terjadi berupa demam; pembengkakan kelenjar getah bening di leher; sakit tenggorokan yang berat; susah menelan; serta sakit lambung dan lidah..
        sumber :http://www.academia.edu/5293869/27_Anthrax_Bacillus_antrhacis_
        🙂

        Suka

  11. assalamu’alaikum
    sangat bermanfaat sekali artikel, menambah pengathuan baru mengenai bakteri penyebab penyakit antraks ini, apabila ada orang yang terjangkit penyakit antraks tersebut bagaimanakah pengobatannya ?

    Suka

    • wa’alaikumsalam baik soudara santi untuk pengobatannya ada di paragraf ke 5 : pengobatan dengan serum dan atau kombinasi antibiotic (penicillium, Streptomycin, Oxitetracyclin, Chloraphenol) atau terapi (Sulametazine, Sulafanilamide, Sulafapyridin dan lain-lain) namun untuk lebih lengkapnya :
      pengobatan pada hewan sakit diberikan suntikan anti serum dengan dosis kuratif 100 ¡¦150 ml untuk hewan besar dan 50 ¡¦100 ml untuk hewan kecil. Penyuntikan antiserum homolog adalah IV atau SC, sedang yang heterolog SC, jika perlu penyuntikan pengobatan dapat diulangi secukupnya. Lebih dini pemakaian serum diselenggarakan sesudah timbul gejala-gejala sakit, lebih besar kemungkinan untuk diperoleh hasil yang baik. Hewan tersangka sakit atau yang sekandang/segerombol dengan hewan sakit diberi suntikan pencegahan dengan antiserum (lihat V 2.). Kekebalan pasif timbul seketika, akan tetapi berlangsung tidak lebih lama dari 2 minggu.

      Pemberian antiserum untuk tujuan pengobatan dapat dikombinasikan dengan pemberian antibiotik. Jika antiserum tidak tersedia, dapat dicoba dengan obat-obatan tersebut dibawah ini.

      Anthrax stadium awal pada kuda dan sapi dapat diobati dengan procain penicilin G dilarutkan dalam air suling steril dengan dosis untuk hewan besar : 6.000 ¡¦20.000 IU/kg berat badan, IM, tiap hari.

      Streptomycin sebanyak 10 gram (untuk hewan besar seberat 400 ¡¦600 kg) setiap hari yang diberikan dalam dua dosis secara intramuskuler dianggap lebih efektif dari penicillin. Antibiotika lain yang dapat dipakai antara lain: chloramphanicol, erythromycin, atau sulfonamine (sulfamethazine, sulfanilamide, sulfapyridine, sulfathiazol), tetapi obat-obat tersebut kurang ampuh dibandingkan dari penicillin atau tetracycline. sumber :http://www.kamusilmiah.com/biologi/pengobatan-penyakit-anthrax/

      Suka

  12. alhamdulillah ilmu baru..
    keren sekali tih artikelnya…
    seperti yang kita tau, bahwa hewan banyak sekali yang hidup ditempat kotor.
    apalagi sapi, , domba , dll.
    sebagaimana yang kita tau bahwa hewan hewan tersebut adalah hewan yang sering kita makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari hari.
    namun isu penyakit ini sangat mengerikan, nah yang ingin saya tanyakan
    bagaimana pencegahan lebih dini yang bisa dilakukan agar hhewan peliharaan terhindar dari penyakit ini, sehingga manusia bisa aman untuk mengkonsumsinya.
    bagaimana kondisi hewan yang berada di indonesia terhadap serangan wabah ini ? teriamkasih

    Suka

    • alhamdulillah , terimakasih saudari yani, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan hehe 🙂 untuk pertanyaan pertama mengenai cara penceghan lebih dini yaitu dengan :
      – perlakuan terhadap hewan yang dinyatakan berpenyakit anthraks dilarang keras untuk dipotong.
      – Anthraks pada hewan ternak dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan pada semua hewan ternak di daerah enzootik anthraks setiap tahun sekali, disertai cara-cara pengawasan dan pengendalian yang ketat.sumber : http://keswan.ditjennak.pertanian.go.id/index.php/blog/read/berita/penyakit-anthrax#sthash.FIYYZTNy.dpuf

      dan untuk pertanyaan kondisi hewan yang berada di indonesia terhadap serangan wabah ini yaitu : Kejadian anthrax bersifat universal dimana dapat terjadi di seluruh wilayah dunia mulai dari negara yang beriklim dingin, subtropis dan tropis, pada negara yang miskin, negara berkembang hingga negara maju sekalipun. Kejadian anthrax pada manusia di Indonesia hampir selalu berhubungan dengan wabah penyakit anthrax pada hewan. Tahun 2001-2004, kasus antraks pada manusia dilaporkan terjadi setiap tahunnya.(sumber lansuran : http://www.ilmuternak.com/2014/10/makalah-penyakit-anthrax.htm ) 🙂 semoga dapat terjawab pertanyaan saudara yani 🙂

      Suka

  13. Mengenai artikel Saudari Ratih Aulia, sangat bermanfaat sekali pengetahuannya. Telah dijelaskan bahwa bakteri Bacillus Antracis ini sangat berdampak besar juga terhadap Manusia dan hewan. Dari hal tersebut Bagaimana cara bakteri ini tumbuh dan berkembang biak dengan lingkungannya?Tolong jelaskan terimahkasih 🙂

    Suka

    • alhamdulillah , nah unruk perkembangbiakan dari bakteri ini saya hanya mendapatkan mengenai cara perkembangan biakan, namun saya mendapatkan informasi mengenai siklus hidupnya saja . namun didalam penjelas ini juga ada sedikir membahas saat memasuki perkembangbiakan. mohon maaf jika kurang terjawab pertanyaannya .ini adalah penjelasannya : Bacillus antracis penyebab penyakit antraks mempunyai dua bentuk siklus hidup, yaitu fase vegetatif dan fase spora

      1. Fase Vegetatif
      Berbentuk batang, berukuran panjang 1-8 mikrometer, lebar 1-1,5 mikrometer. Jika spora antraks memasuki tubuh inang (manusia atau hewan memamah biak) atau keadaan lingkungan yang memungkinkan spora segera berubah menjadi bentuk vegetatif, kemudian memasuki fase berkembang biak. Sebelum inangnya mati, sejumlah besar bentuk vegetatif bakteri antraks memenuhi darah. Bentuk vegetatif biasa keluar dari dalam tubuh melalui pendarahan di hidung, mulut, anus, atau pendarahan lainnya. Ketika inangnya mati dan oksigen tidak tersedia lagi di darah bentuk vegetatif itu memasuki fase tertidur (dorman/tidak aktif). Jika kemudian dalam fase tertidur itu terjadi kontak dengan oksigen di udara bebas, bakteri antraks membentuk spora (prosesnya disebut sporulasi). Pada fase ini juga dikaitkan dengan penyebaran antraks melalui serangga, yang akan membawa bakteri dari satu inang ke inang lainnya sehingga terjadi penularan antraks kulit, akan tetapi hal tersebut masih harus diteliti lebih lanjut.

      2. Fase Spora
      Berbentuk seperti bola golf, berukuran 1-1,5 mikrometer. Selama fase ini bakteri dalam keadaan tidak aktif (dorman), menunggu hingga dapat berubah kembali menjadi bentuk vegetatif dan memasuki inangnya. Hal ini dapat terjadi karena daya tahan spora antraks yang tinggi untuk melewati kondisi tak ramah–termasuk panas, radiasi ultraviolet dan ionisasi, tekanan tinggi, dan sterilisasi dengan senyawa kimia. Hal itu terjadi ketika spora menempel pada kulit inang yang terluka, termakan, atau–karena ukurannya yang sangat kecil–terhirup. Begitu spora antraks memasuki tubuh inang, spora itu berubah ke bentuk vegetatif.
      sumber lansiran ; http://tentanghewan.com/penyakit-antraks/ 🙂

      Suka

    • baik untuk metabolisme bakteri B.anthracis saya belum mendapatkan informasi lebih spesifik, namun adapun metabolisme dari bakteri pada umumnya yaitu .
      4 jalur metabolisme bakteri:
      1. Jalur interkonversi utk metabolit lokal
      2. Jalur asimiliasi utk pembentukan metabolit lokal
      3. Urutan biosintesis pengubahan metabolit lokal menjadi produk aktif
      4. Jalur utk menghasilkan energi metabolisme dan perawatan
      Energi metabolisme diambil dari: Proses Fermentasi, Respirasi, Fotosintesis Seluruh proses pengolahan setelah bahan makanan masuk ke dalam sel bakteri. Fungsi utama metabolisme bakteri. Menghasilkan ATP (Adenosin triphosphat) dari ADP (Adenosin diphosphat) dan phosphat organis Menghasilkan daya reduksi dalam keadaan SUBSTRAT yg diambil dari perbenihan lebih dioksidasi daripada hasil biosintesa keseluruhan

      Suka

  14. Assalamu’alaikum..
    Dalam artikel Anda, Anda menuliskan bahwa antrhax merupakan penyakit zoonis yang menyerang sapi, domba, kuda, dan lain-lain bahkan dapat menyerang manusia. Mereka semua termasuk dalam mamalia, mengapa hanya menyerang mamalia?
    Terimakasih..

    Suka

    • wa’alikumsalam saudari yolanda .. maaf untuk pertanyaan mengenai mengapa anthrak hanya terjadi pada sapi, domba, kuda, babi, juga pada manusia , berdasarkan penelusuran mbah google saya belum menemukan jawaban yang sesuai. saya hanya menemukan penyakitit ini bersifat zoonotik (dapat menular pada manusia), dan hanya menyerang hewan sapi, kambing, (seperti yang telh dipaparkan diatas). mohon maaf jika kurang sesuai dengan apa yang ditanyakan . terimakasih 🙂

      Suka

  15. Assalamualaikum
    saya hanya ingin menambahkan.
    Mekanisme Infeksi Sel masuk ke dalam tubuh dalam bentuk spora, spora kemudian diserang olehsistem kekebalan tubuh, dalam sistem kekebalan tubuh, spora aktif dan mulaiberkembang biak dan menghasilkan dua buah racun, yaitu : Edema Toxinmeupakan racun yang menyebabkan makrofag tidak dapat melakukanfagositosis pada bakteri dan Lethal Toxin merupakan racun yang memaksamakrofag mensekresikan TNF-alpha dan interleukin-1-beta yangmenyebabkan septic shock dan akhirnya kematian, selain itu racun ini dapatmenyebabkan bocornya pembuluh darah. Racun yang dihasilkan olehBacillus anthracis mengandung 3 macam protein, yaitu : antigen pelindung,faktor edema, dan faktor mematikan. Racun memasuki sel tubuh saat antigenpelindung berikatan dengan faktor edema dan faktor mematikan membentukkompleks, kompleks lalu berikatan dengan reseptor dan diendositosis. Didalam sel faktor edema dan faktor mematikan lepas dari endositosis.

    dilansir dari:
    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:umCPQ-mVae0J:https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/bacillus-anthricus4.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk

    Suka

  16. Wahh sudah sangat lengkap sekali artikel yang ratih buat , dan menambah wawasan saya … Yupps seperti yg telah saudara ratih paparkan tntng bahayanya balteri trsebuk , maka ada baiknya kita menjaga kebersihan dari makanan yang kita makan baik dengan cara di cuci, atau pun di masak dengan matang agar terhindar dari bakteri , seperti salah satuunya bakteri bacillus antracis … Mencegah lebih baik dr pada mengobati bukan! ^^

    Suka

  17. Ingin sedikit menambahkan kakaaaak,,,, bahwa Anthrax adalah penyakit menular terutama menyerang binatang herbivora, tetapi juga menyerang semua mamalia termasuk manusia dan beberapa spesies unggas. Manusia juga rentan terhadap infeksi, meskipun tidak serentan hewan pemamah biak. Anthrax merupakan salah satu zoonosis yang penting dan sering menyebabkan kematian pada manusia. Penyakit Anthrax tidak hanya penting pada industri peternakan, tetapi juga penting dalam populasi kehidupan binatang liar dan manusia, terutama mereka yang tertular melalui pekerjaan.

    Penyakit Anthrax dilaporkan bersifat perakut, subakut dan jarang dalam bentuk kronis. Penyakit ini biasanya bersifat akut atau perakut pada pelbagai jenis ternak (pemamah biak, kuda, babi dan sebagainya), yang disertai dengan demam tinggi dan disebabkan oleh Baccillus anthracis. Biasanya ditandai dengan perubahan-perubahan jaringan bersifat septisemi, timbulnya infiltrasi serohemoragi pada jaringan subkutan dan subserosa, dan pembengkakan akut limpa. Pelbagai jenis hewan liar ( rusa, kelinci, babi hutan dan sebagainya ) dapat pula terserang.

    sumber bisa klik link ini:
    http://www.kamusilmiah.com/biologi/penanggulangan-anthrax-radang-limpa-di-indonesia/

    Suka

  18. maaf sedikit menambahkan kembali mengenai cara penularan ..
    http://zainal-a–fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35724-Penyakit-ANTHRAX.html Cara penularan.
    Infeksi kulit terjadi melalui kontak dengan jaringan binatang (sapi, biri-biri, kambing, kuda, babi dan sebagainya) yang mati karena sakit; mungkin juga karena gigitan lalat yang hinggap pada binatang-binatang yang mati karena anthrax, atau karena kontak dengan bulu yang terkontaminasi, wol, kulit atau produk yang dibuat dari binatang-binatang ini seperti kendang, sikat atau karpet; atau karena kontak dengan tanah yang terkontaminasi oleh hewan. Tanah dapat juga tercemar anthrax karena dipupuk dengan limbah pakan ternak yang terbuat dari tulang yang tercemar. Inhalasi spora anthrax dapat terjadi pada proses industri yang berisiko, seperti pada waktu mewarnai kulit dan pada pemrosesan wol atau tulang; dimana saat itu dapat terjadi percikan dari spora B. anthracis. Anthrax usus dan orofaringeal muncul karena memakan daging terkontaminasi yang tidak dimasak dengan baik; tidak ada bukti bahwa susu dari binatang terinfeksi dapat menularkan anthrax. Penyakit menyebar diantara binatang pemakan rumput melalui makanan dan tanah yang terkontaminasi; sedangkan penyebaran penyakit pada omnivora dan karnivora melalui daging, tulang atau makanan lain dan penyebaran pada binatang liar terjadi karena binatang tersebut makan bangkai yang terkontaminasi anthrax. Infeksi tidak sengaja bisa terjadi pada petugas laboratorium.
    .http://zainal-a–fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35724-Penyakit-ANTHRAX.html

    Suka

  19. Mengenai artikel Anda di atas membahas B. Antrachis, bagaiman proses metabolisme tubuhnya?, substrat dan enzim apa saja yang digunakan?, serta apa hasil atau produk terkait metabolismenya?

    Suka

Tinggalkan komentar